Kamis, 19 Juli 2012

Design Kapal Induk Indonesia ^^

Kabar Bagus dari anak dalam negeri yang mendesign Kapal Induk untuk Indonesia . Karna Negara kita telah Berkali-kali di remehkan oleh negara tetangga Yaitu Malaysia entah dari sisi Budaya atau apalah , dari situlah anak-anak dalam negeri sekarang akan membuat kapal induk untuk menambah Alutsista Kemiliteran Indonesia agar semakin canggih dan Maju sehingga  Militer Indonesia Bisa Menjadi Kekuatan Baru dan di takuti oleh Seluruh Negara Serta Demi untuk menjaga martabat dan kedaulatan bangsa di kancah Dunia #Amiinn :))))

Niih saya akan tunjukan Gambar Design Kapal Induk buatan anak dalam Negeri Broo




Kapal Induk ini menggunakan mesin bertenaga nuklir yang diperoleh dari reaktor nuklir yang berada pada kapal tersebut yang dihubungkan dengan turbin uap. Tenaga uap yang dihasilkan kapal Induk tersebut selain sebagai penggerak kapal juga digunakan sebagai suber tenaga listrik serta tenaga uapnya digunakan sebagai pengatur tekanan pada catapult kapal induk untuk meluncurkan pesawat. Untuk Armada Amerika serikat kapal ini diberi kode CVN contoh kapal induk nuklir adalah USS Ronald Reagan, USS Kitty Hawk, USS Enterprise.


 Dengan adanya pemusatan populasi di daerah dekat lautan, keberadaan AL dapat mempengaruhi peristiwa dunia. Serangan dari laut merupakan salah satu hal vital dalam strategi militer. AL dapat menyediakan sarana bagi angkatan lain untuk melakukan penyerangan lanjutan, seperti ”tempat tinggal” yang aman bagi tentara, pelabuhan dan lapangan terbang di lautan. Hal ini dapat dipenuhi dengan adanya kapal induk.
Sebuah kapal induk init mengangkut lebih dari 100 pesawat dan 8000 tentara. Sebuah kapal induk dengan 70 pesawat militer dapat mengirimkan lebih dari 250 serangan sehari terhadap target di daerah pesisir. Akan tetapi, target dengan jarak yang relatif jauh masih dapat diserang, bukan hanya di daerah pesisir. Sebuah kapal induk biasanya membawa stok bom lebih dari 9000 buah.

Class and type: giant double deck-class aircraft carrier
Displacement: 170,000 long tons [2]
Length: Overall: N/A
Waterline: N/A
Beam: Overall: N/A
Waterline: N/A
Speed: N/A
Range: Essentially unlimited distance; 25 years
Complement: Ship's company: 4,700
Air wing: N/A
Electronic warfare
and decoys: SLQ-32A(V)4 Countermeasures suite
SLQ-25A Nixie torpedo countermeasures
Armament: 2 × 21 cell Sea RAM
2 × Mk 29 Sea Sparrow
Armor: Classified
Aircraft carried: 120 fixed wing and helicopters
Terminal for sub-marines : 2 terminal
Sejarah Kapal Induk

Kapal induk pertama kali digunakan oleh Angkatan Laut Inggris, namun sampai menjelang perang dunia kedua negara-negara barat termasuk Amerika Serikat masih enggan menggunakannya sebagai kekuatan Angkatan laut utama. Konsep konvensional armada angkatan laut saat itu didominasi oleh Kapal jelajah berat, Kapal jelajah, Kapal perusak (destroyer) dengan ukuran meriam yang cukup besar hal ini memang disebabkan bahwa kapal induk dipandang cukup rentan dan riskan bila digunakan dalam operasi maritim.
Adalah Angkatan Laut Jepang (Kaigun) yang menggunakan kapal Induk secara efektif pada awal perang dunia II. Akibat perjanjian maritim antara Inggris Amerika dan Jepang serta Perancis dan Jerman disepakati rasio tonase 5:5:3:1,5:1,5 untuk USA, Inggris, Jepang, Perancis dan Jerman membuat Jepang mengakalinya dengan membuat kapal induk ukuran sedang tetapi dilengkapi kekuatan udara yang mematikan sekalipun menuai kemarahan dari pihak militer sendiri. Bukti dari rekayasa Jepang adalah serangan atas Pearl Harbour 9 Desember 1941 yang menyadarkan Barat akan fungsi kapal induk yang dapat melakukan serangan mematikan atas instalasi sasaran lawan. Saat mulainya Perang Pasifik, Jepang memiliki 6 kapal induk yaitu Akagi, Kaga, Soryu, Hiryu, Shokaku, dan Zuikaku, dan 2 kapal induk ringan yaitu Hosho dan Ryujo. Jepang kehilangan 4 kapal induknya pada Pertempuran Midway, yaitu Akagi, Kaga, Soryu, dan Hiryu. Sejak saat itu, ofensif-ofensif Jepang menggunakan kapal induk sudah dihentikan dan menjadi tidak berarti lagi.

Sumber : Kaskus.co.id ,Google.com , Wikipedia.org :)) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Translate