Yuswardhani
Failure of their property only people who are lazy to try. and future are in your own hands rather than in others
Rabu, 05 Desember 2012
Solusi mengatasi macetnya kota JAKARTA
Saya sudah bosan dengan perdebatan-perdebatan para anggota dewan tentang mencari solusi mengatasi macetnya kota jakarta
Disini saya mempunyai usulan yaitu membuat suatu gagasan , bisa disebut juga dgn terapi . yaitu hari tanpa kendaraan pribadi di jakarta pada hari kerja
Kamis, 19 Juli 2012
Panzer 6x6 NEW !!
Lapis baja Personil Carrier (APC)
dengan 6 roda simetris melaju dirancang untuk kebutuhan militer, terutama kavaleri. Dirancang dan dibuat oleh para insinyur dan desainer untuk militer. Ukuran dan operasi telah disesuaikan agar sesuai dengan angka Militer Bahasa Indonesia, doktrin dan strategi tempur taktis sebagai komitmen kami untuk kebutuhan militer Indonesia. Jenis panzer mampu membawa 10 personil dengan 3 kru, 1 driver, 1 komandan dan 1 penembak. 12,7 mm senjata dengan pemasangan mampu untuk rotasi 360 derajat juga termasukPenerbal Jajaki Heli Anti Kapal Selam
Komandan Pusat Penerbang TNI AL (Penerbal) Laksamana Pertama TNI Sugianto menyatakan masih terus menjajaki jenis helikopter anti kapal selam, Kaman SH-2G Super Seasprite, yang akan memperkuat jajaran TNI dalam melakukan pengawasan perairan Indonesia.
"Masih terus melakukan penjajakan jenis helikopter itu. Tahun ini diintensifkan, selain penjajakan juga mencoba sendiri keunggulannya," kata Sugianto disela uji coba Heli NBell-412EP di PT Dirgantara Indonesia Bandung, Selasa (17/4).
Menurut Sugianto, saat ini dibutuhkan satu skadron heli anti kapal selam. Minimal dalam waktu dekat ini ada setengahnya atau enam unit sudah mencukupi kebutuhan dalam rangka meningkatkan kemampuan pengawasan perairan di Indonesia.
Namun tidak disebutkan dari negara mana helikopter mutakhir yang bisa mendeteksi kehadiran kapal selam dan bahkan menghancurkan di tengah lautan.
"Kita cek dulu, coba dulu keunggulannya, jangan sampai spesifikasinya tidak cocok dengan yang kita butuhkan," katanya.
Menurut Sugianto, pesawat-pesawat itu akan ditempatkan di KRI-KRI yang memiliki halipad. Kehadiran helikopter di KRI adalah merupakan kepanjangan mata dan telinga dari kapal TNI AL. Laut Indonesia yang luas tidak memungkinkan untuk dijangkau oleh KRI mengingat kekuatannya yang terbatas.
Helikopter anti kapal selam memiliki spesifikasi untuk manuver yang handal di lautan. Selain memiliki kemampuan terbang dengan kecepatan tinggi, juga harus mampu bermanuver saat menurunkan perangkat sonar pendeteksi kapal selam.
"Heli itu dilengkapi dengan alat pendeteksi kapal selam yang diturunkan ke laut, selanjutnya hasilnya dideteksi di pesawat untuk selanjutnya memastikan kehadiran kapal selam. Kemampuan manuvernya saat menurunkan alat pendeteksi sangat diprioritaskan," katanya.
Sumber : ANTARA.NEWS
"Masih terus melakukan penjajakan jenis helikopter itu. Tahun ini diintensifkan, selain penjajakan juga mencoba sendiri keunggulannya," kata Sugianto disela uji coba Heli NBell-412EP di PT Dirgantara Indonesia Bandung, Selasa (17/4).
Menurut Sugianto, saat ini dibutuhkan satu skadron heli anti kapal selam. Minimal dalam waktu dekat ini ada setengahnya atau enam unit sudah mencukupi kebutuhan dalam rangka meningkatkan kemampuan pengawasan perairan di Indonesia.
Namun tidak disebutkan dari negara mana helikopter mutakhir yang bisa mendeteksi kehadiran kapal selam dan bahkan menghancurkan di tengah lautan.
"Kita cek dulu, coba dulu keunggulannya, jangan sampai spesifikasinya tidak cocok dengan yang kita butuhkan," katanya.
Menurut Sugianto, pesawat-pesawat itu akan ditempatkan di KRI-KRI yang memiliki halipad. Kehadiran helikopter di KRI adalah merupakan kepanjangan mata dan telinga dari kapal TNI AL. Laut Indonesia yang luas tidak memungkinkan untuk dijangkau oleh KRI mengingat kekuatannya yang terbatas.
Helikopter anti kapal selam memiliki spesifikasi untuk manuver yang handal di lautan. Selain memiliki kemampuan terbang dengan kecepatan tinggi, juga harus mampu bermanuver saat menurunkan perangkat sonar pendeteksi kapal selam.
"Heli itu dilengkapi dengan alat pendeteksi kapal selam yang diturunkan ke laut, selanjutnya hasilnya dideteksi di pesawat untuk selanjutnya memastikan kehadiran kapal selam. Kemampuan manuvernya saat menurunkan alat pendeteksi sangat diprioritaskan," katanya.
Sumber : ANTARA.NEWS
Russian Knight's Sukhoi Su-27UB, 1994
Russkiye Vityazi = Rusia Knights aerobatic demonstrasi tim Angkatan Udara Rusia dibentuk pada tanggal 04,1991 di Pangkalan Udara Kubinka sebagai tim dari enam Sukhoi Su-27 dan Su-27UB. Pertama kali untuk melakukan di luar Uni Soviet pada 09,1991 di United Kingdom. Sekarang melakukan dengan enam Su-27 dan Su-27UB (juga memiliki 5 x Su-35, namun pesawat terbang hanya dalam beberapa peristiwa udara di layar solo)
Sukhoi diciptakan sebagai bagian dari 234 Fighter Udara Resimen (dilengkapi dengan Su-27 tahun 1989), sebagai Strizhi (Swifts) tim terbang MiG-29 (memerintah petugas Alyeksandr Kutuzov) dan Nyebyesnye Gussary (Sky Hussars) terbang Su-25 (memerintah petugas Alyeksand Katashinski; tim sekarang dibubarkan). Pemimpin formasi pertama 'berlian' adalah Anatoliy Arestov, pilot lain adalah: Aleksandr Dyatlov, Ivan Kirsanov dan Vladimir Bukin.
Langganan:
Postingan (Atom)